Alat dan Bahan
Alat
Lem Tembak 20 Watt
Solder Listrik
Cutter
Gunting
BAHAN
Obstacle Sensor Infrared
Transistor BD140 PNP
Sensor Halangan Infrared Barrier Obstacle Module
Resistor 220 Ohm 1/2 Watt
Pompa Air Mini Submersible DC 3-5V
Ember
CARA KERJA
Buat lubang pada tutup Ember sebanyak 2 lubang menggunakan solder
Masukkan Pompa Air Mini Submersible DC 3-5V ke dalam ember dan rekatkan pada dasar ember menggunakan Lem Tembak
Keluarkan kabel Pompa Air Mini Submersible DC 3-5V yang berada dalam dasar ember melalui salah satu lubang pada tutup ember
Keluarkan juga Selang pada Pompa Air Mini Submersible DC 3-5V melalui lubang yang satunya lagi ke tutup Ember, beri kawat pada ujung selang agar selang terlihat agak tegak, dan beri lem pada bagian lubang keluarnya selang.
Lem Sensor Halangan Infrared Barrier Obstacle Module dekat dengan selang pada tutup ember agar tidak bergeser. Kemudian hubungkan kaki Resistor 220 Ohm 1/2 Watt ke Sensor Halangan Infrared Barrier Obstacle Module dan salah satu kaki Resistor 220 Ohm 1/2 Watt yang lain ke Transistor BD140 PNP menggunakan solder.
Hubungkan kabel Pompa Air Mini Submersible DC 3-5V yang negatif ke Sensor Halangan Infrared Barrier Obstacle Module dan kabel positif ke transistor BD140 PNP menggunakan solder.
Kemudian pasang kabel USB dan hubungkan kabel positif yang berwarna merah pada kaki Sensor Halangan Infrared Barrier Obstacle Module (out) dan kabel negatif yang berwarna hitam pada kaki Sensor Halangan Infrared Barrier Obstacle Module (Gnd) menggunakan solder.
Jika sudah di rakit, isi air pada ember, kemudian hubungkan kabel USB menggunakan kepala charger atau powerbank. Jika sudah terhubung, dekatkan tangan ke selang dan lihat apakah lampu sensor menyala dan air dari dalam ember keluar melalui selang.
Inovator :
Choiria, S.Kom (Guru Pembimbing)
Anggota :
Abie Triyandra (Siswa)
Ahmad Aldi Mulkan (Siswa)
Laila Aprilia Azizah (Siswa)
Yesa Pratiwi (Siswa)
Langkah – langkah pembuatan Powerbank
Siapkan bahan dan alat untuk membuat power bank dari kaleng bekas
Pilihlah salah satu bahan yang pertama ingin di kerjakan dan seterusnya
Potonglah kaleng yang rapi sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat memasang potongan kaleng
Lalu bentuklah kardus sesuai lingkaran kaleng tersebut sebanyak 3 kali lingkaran
Setelah selesai dilingkarin lalu potong lingkaran tersebut dan satukan lingkaran menggunakan lem tembak
Setelah sudah disatukan bentuklah kardus tersebut sesuai cip USB yang kita pilih
Lalu lubangin sesuai pola yang sudah kita membentuk tadi
Lalu satukan baterai cash ke chip USB dengan menggunakan lelehan timah
Lalu lengketkan kabel ke baterai cash dengan menggunakan lelehan timah
Sebelum dimasukkan kedalam kaleng lem terlebih dahulu agar merekat dengan kuat, lalu masukkan kedalam kaleng tersebut
Setelah sudah masuk lalui tutuplah bagian bawahnya dengan potongan kaleng tadi
Lalu lem lah bekas lingkaran yang sudah kita tutup dengan sisa potong kaleng supaya kaleng tersebut tertutup dengan rapi
Lilitkan selasiban disekitar yang sudah kita lem dengan lem tembak dan di tambahkan stiker sekolah
Selesai dan power bank sudah dapat digunakan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang power bank, memberikan pengetahuan masyarakat agar lebih bijak dalam memilih power bank yang sesuai dengan smartphone mereka, dan memberikan gambaran bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh powerbank.
Inovator :
Lia Fauziyah, S.Kom (Guru Pembimbing)
Anggota :
Dion putra dewa (Siswa)
Pintiah (Siswa)
Kunci pengaman pedal kunci kopling ini adalah alat bantu pengaman untuk mengurangi resiko pencurian mobil. Alat ini dipasang pada pedal kopling mobil dengan dibantu sebuah gembok. Pada saat terpasang kita tidak bisa mengoperasikan mobil walaupun mesin sudah dihidupkan, dikarenakan pedal kopling dalam keadaan terkunci sehingga kita tidak bisa memasukkan gigi perseneling mobil. Hal ini bisa mencegah terjadinya pencurian mobil tersebut.
Alat dan Bahan
1. Pelat strip ukuran 20mm x 3 mm
2. Gerinda
3. Bor listrik
4. Palu
5. Tang
6. Meteran
7. Ragum
8. Kunci gembok
9. Cat semprot
Inovator : Muhamad Subhan, S.Pd
Alat
Gerinda dengan mata potong
Lem tembak
Bor listrik
Obeng
Bahan
Pipa PVC ukuran ¾ inchi 8 meter
Pipa PVC ukuran 1.5 inchi 6 meter
Baut dan mur nomor 10
Isi lem tembak
Triplek 4mm
Besi behel no 6
Proses Pembuatan
Potong pipa ¾ sepanjang 20 cm. Buat lobang ukuran pipa ¾ dari bekas tutup dirigen. Buatlah lubang dengan ukuran besi behel no 6 pada 3 buah pipa ukuan ¾ inchi sebagai kaki. Siapkan baut dan maur ukuran 10mm. Potonglah pipa PVC ukuran panjang 25 cm. Setelah pipa di potong buatlah lubang ukuran baut 20 mm. Lekatkan mur dengan lem tembak dan masukkan bautnya. Potong PVC datar ukuran 8 cm x 12 cm. Buatlah lubang ukuran pipa PVC 2,5 inchi. Rekatkan pipa PVC dan papan yang sudah di potong.
Inovator : Reren Andalia, S.Pd
Alat dan Bahan :
1. Arduino UNO
2. Kabel USB
3. Sensor cahaya (LDR)
4. Lampu LED
5. Software Arduino IDE
6. Kabel Jumper
7. Resistor 10k Ohm
8. Lem tembak
9. Stik es krim
10. Gunting
Lampu teras otomatis berbasis Arduino UNO merupakan alat yang dapat memudahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya lampu teras otomatis maka kita tidak perlu repot dalam menghidupkan atau mematikan lampu teras. Lampu ini sangat berguna apalagi saat rumah sedang kosong atau ditinggal pergi.
Inovator : Dyah Citra Soraya, S.Kom
Game edukatif adalah permainan yang dirancang sedemikian rupa untuk merangsang dan melatih mengembangkan kreativitas berpikir, serta meningkatkan daya ingat. Jadi, game edukasi yang akan diterapkan di kelas tidak hanya bertujuan menarik minat peserta didik tapi juga dapat mendidik dan memberikan stimulasi otak peserta didik.
Film dan buku mungkin dianggap banyak orang sebagai medium penyampai cerita yang efektif, tapi game menawarkan satu aspek yang tidak dimiliki jenis hiburan lain: interaktivitas. Ketika film dan buku menyuguhkan narasi secara linier, tak jarang game memiliki jalan cerita bercabang serta memberikan kesempatan bagi pemain untuk berperan jadi siapa.
Wordwall adalah web aplikasi yang di gunakan untuk membuat games berbasis kuis menyenangkan. Dengan wordwall berbagai macam model games dapat di rancang sesuai dengan yang di inginkan.
Berawal dari hal tersebut penulis berusaha menghubungkan materi lambang unsur ke sebuah game edukasi khususunya aplikasi wordwall yang menyajikan banyak tipe game quis, memotivasi peserta didik untuk memahami lambang-lambang unsur dalam sistem periodik, agar dapat memainkan game dengan baik tanpa mengalami kebosanan dalam belajar.
Pada saat pembelajaran daring masa pandemi covid-19 maupun tatap muka terbats sekarang ini penggunaan game wordwall untuk materi lambang unsur pada pelajaran kimia sangat mendukung sekali, ketertarikan peserta didik untuk menyenangi pelajaran kimia tampak nyata terlihat. Di buktikan dengan hasil belajar kimia peserta didik pun meningkat.
Inovator : Zulaika Siti Astati, S.T
LILIN DARI LAMPU LED BEKAS
Tujuan dari pembuatan inovasi ini adalah menghemat dalam penggunaan lilin pada saat listrik padam dan memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang lebih bermanfaat.
Alat dan Bahan
Alat
Alat Solder
LED bekas
Lem Tembak
Kabel
Sakelar
Mangkok plastik
Baterai
Selotip listrik
Pipa bekas
Tutup botol
BAHAN
Kawat Solder
Isi lem tembak
CARA KERJA
Siapkan alat dan bahan
Solder kabel pada baterai
Lubangi tutup botol dengan solder seukuran lampu
Tempelkan lampu pada tutup botol menggunakan lem tembak
Hubungkan kabel positif baterai pada positif lampu dan kabel negatif baterai ke negatif lampu dengan menggunakan solder lalu kencangkan dengan selotip listrik
Masukkan baterai pada pipa bekas
Rekatkan pipa pada mangkok dengan menggunakan lem tembak
Pasangkan sakelar dengan menggunakan lem tembak
Hubungkan kabel negatif baterai pada sakelar, lalu solder kabel
Uji coba lilin pada tempat gelap
Inovator :
Yayu Eriani, S.Pd (Guru Pembimbing)
Anggota :
Rio adinata (Siswa)
Indriansyah (Siswa)
Bahan-bahan
1. 4 butir telur
2. 1 sdt sp
3. 180 gr gula pasir (1 cangkir gelas belimbing)
4. 60 gr tepung terigu (1/2 cangkir belimbing)
5. 100 gr Tepung Biji Durian (1 Cangkir Belimbing)
6. 100 gr biji durian halus
7. 1 sachet Dancow Putih Instant
8. 3 Sendok daging durian
9. 1 sachet vanili bubuk
10. 1/4 sdt bp (bisa di skip)
11. 150 gr minyak goreng
12. Topping :
13. Buttercream
Cara Membuat :
A. Tepung Biji Durian
Biji durian cuci bersih di air mengalir, rebus biji durian dan beri garam secukupnya , rebus sampai biji durian matang dan bertekstur lembut, angkat, tiriskan.
Setelah biji durian dingan, potong- potong biji durian, dan susun di atas tampah kemudian di jemur sampai tekstur biji durian kering ( apabila cuaca bagus, penjemuran hanya 1 hari (jam 08.00-16.00 WIB), bila cuaca mendung penjemuran bisa 2 sampai 3 hari).
Biji durian yang kering kemudian di masukkan di blender, dan blender sampai halus, ayak kemudian blender lagi sampai menjadi butir halus tepung durian, bubuk biji durian yang halus di packing dan siap di gunakan
B. Biji Durian Halus
Biji durian cuci bersih di air mengalir, rebus biji durian dan beri garam secukupnya, rebus sampai biji durian matang dan bertekstur lembut, angkat, tiriskan dan tumbuk biji durian sampai halus, sisihkan.
C. Pembuatan Kue Cake Biji Durian
Campurkan telur, Gula, vanili, bp, sp dan mikser sampai berwarna putih dan berjejak.
Masukkan tepung biji durian, tepung terigu, biji durian yang telah dihaluskan, aduk sampai semua bahan tercampur, kemudian tambahkan daging durian, aduk sampai tercampur dengan bahan.
Setelah bahan tercampur masukkan minyak dan aduk – aduk Kembali sampai semua bahan tercampur rata.
Siapkan kukusan dengan api sedang, siapkan Loyang ukuran 18x18 cm, olesi minyak dan taburi gandum, masukkan adonan yang telah siap ke dalam Loyang, dan kukus adonan.
Tes kematangan kue menggunakan tusuk lidi, angkat apabila telah matang, dinginkan kue.
Hias kue sesuai dengan selera dengan buttercream.
Kue siap dihidangkan
Inovator : Ita Damasari, S.Pd
Tanjung Agung yang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Muara Enim memiliki luas lahan pertanian padi paling luas sebesar 3995 Ha dengan produktivitas sebesar 60,21% atau sebesar 23.813,06 ton (di-update olehBPS Muara Enim Sept 2018). Untuk menghasilkan beras dengan baik, maka dibutuhkan sejumlah perawatan, mulai dari masa tanam hingga masa siap panen, salah satunya adalah pengendalian hama. Hama yang paling sering muncul dan sudah menjadi rutinitas petani membasminya adalah hama gulma yang merupakan rumput dan tanaman lain yang mengganggu, karena dapat merusak perkembangan tanaman padi (Takeshi Takamaa, 2014). Penurunan akibat gulma tergolong cukup tinggi sekitar 6 – 87%. Penurunan produksi padi akibat gulma menurut data nasional sekitar 15 – 42% untuk padi sawah dan padi gogo 47-87 % (Widaryanto, 2009).
Proses penyiangan pada sawah bisa dilakukan dengan membenamkan gulma ke dalam lumpur. Kegiatan pengendalian gulma pada tanaman padi pada umumnya dapat dilakukan dengan cara penggunaan herbisida atau dengan penyiangan secara manual dan mekanis. Namun penggunaan herbisida juga masih belum seratuspersen efektif dan dapat memberikan dampak yang kurang baik terhadaplingkungan. Sedangkan penyiangan secara manual yaitu dengan cara mencabut gulma secara manual/tradisional memerlukan tenaga manusia yang besar dari segi biaya dantenaga serta banyak memakan waktu, sedangkan cara yang efektif belum dipakai pada system pertanian padi yang ada di KecamatanTanjungAgung. Oleh karena itu, sebagai salah satu bentuk intensifikasi pertanian padi dan meningkatkan produktivitas serta mengefektifkan pekerjaan petani diperlukan alat untuk mengendalikan hama gulma tersebut.
Inovasi ini dibuat dengan memodifikasi mesin pemotong rumput menjadi mesin pencabut gulma sawah dengan memodifikasi pada mata pisau. Mata pisau yang digunakan dengan memanfaatkan sparepart dan besi bekas sebagai upaya daur ulang dan pelaksanaan prinsip 3R pada lingkungan sekitar. Mata pisau dibuat dengan memotong piringan cakram bekas dari motor yang ditambahkan besi siku yang sudah dimodif menjadi mata pisau dengan menggabungkan piringan cakram dan besi siku yang sudah dimodif tadi dengan bantuan las. Kemudian digabungkan ke pegangan mesin potong rumput dengan dikunci menggunakan mur dan baut 14.
Adapun tujuan inovasi dibuat adalah membantu para petani dalam mengendalikan hama gulma yang dapat mengurangi produktivitas padi, kemudian penyiangan gulma dengan bantuan mesin tersebut bisa mengurangi biaya dan mengefektivitaskan kerja petani. Selain itu bagi sekolah, proses pembuatan inovasi ini merupakan aplikasi atau penerapan dari materi pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan yang dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat.
Sebelum dibuatnya inovasi ini, petani yang berada di Kecamatan Tanjung Agung khususnya di Desa Muara Emil melakukan penyiangan gulma dengan cara manual yaitu dengan mecabut satu per satu gulma dengan menundukkan kepala sambil berjalan. Hal ini bisa menyebabkan kondisi fisik yang menurun dan penurunan efektivitas kerja petani. Dengan hadirnya alat modifikasi ini, petani menjadi terbantu dalam melakukan penyiangan gulma dan efektivitas kerja dalam memproduksi padi sebagai bahan pangan pokok.
Inovator : Aurora Puspita Sari, ST (Guru Pembimbing)
Anggota :
Perdiansyah (Siswa)
Riski apriansyah (Siswa)
ALAT PEMBELAH DURIAN
Alat pembuka buah durian karya inovasi yang dimaksud adalah sebuah alat berupa pesawat sederhana yang bekerja berdasarkan Torsi atau momen gaya.
Adapun cara kerja alat ini adalah dengan menusukkan pisau alat kearah bagian bawah durian (durian dalam posisi terbalik), kemudian dengan menekan (menusukkan) pisau tersebut kearah bawah, lalu menggerakkan kegua tuas kearah berlawanan hingga buah durian terbuka.
Untuk type alat pembuka buah durian yang penulis buat sa’at ini adalah sudah dimodifikasi dimana gerak daripada alat ini tidak hanya arah vertical dan horizontal, tetapi juga kearah sumbu z (buah durian dalam kerajanjang dapat digerakkan kearah maju atau menjauhi si pengguna alat).
Dimensi Alat
Panjang 630 mm
Lebar 330 mm
Tinggi 320 mm
Bahan :
1. Besi holo (4 x 4) cm panjang 63 Cm = 1 unit
2. Besi holo (4 x 4) cm panjang 33 Cm = 2 unit
3. Besi holo (4 x 4) cm panjang 17,5 Cm = 1 unit
4. Besi holo (3 x 3) cm panjang 59 Cm = 1 unit
5. Besi flat ketebalan 3 mm ukuran 38 cm x 9,5 cm = 1 unit
6. Besi flat ketebalan 1 mm ukuran 40 cm x 20 Cm = 1 unit
7. Baut + mur ukuran 14 mm = 3 unit
8. Elektroda LD 2 mm = 1 kg
9. Cat minyak (semprot) = 1 kaleng
Alat :
1. Gerinda dengan mata potong
2. Generator Las Listrik 400 AH
3. Bor listrik
4. Palu
5. Tang Jepit
6. Ragum
7. Amplas
8. Mistar tukang (meteran)
Proses Pembuatan
A. Komponen Utama
Pembuatan Tuas
Pengerjaan pembuatan batang tuas dilakukan dengan gerinda tangan (pemotongan)
Pembuatan mata pisau (blade) mata tuas dengan pemotongan dan penggerindaan
Perakitan mata pisau pada batang tuas dilakukan dengan pengelasan, kemudian dibautkan pada komponen pendukung pada flat klem U
B. Komponen Pendukung atau Penyangga
Pembuatan Komponen Pendukung atau Penyangga
Pengerjaan pembuatan pendukung berupa dudukan tuas berbentuk letter L pemotongan dengan gerinda, perakitan dengan las listrik
Pengerjaan pembentukan klem U dengan system tekan (Jepit dan Pukul)
Perakitan dengan system penyambungan logam dengan Las Listrik
Perapihan dengan gerinda dan amplas
Cara Penggunaan Alat
Potong Tangkai durian hingga rata dengan kulit.
Letakkan Durian dengan posisi terbalik (arah tangkai menghadap kebawah) pada dudukan alat pembelah durian.
Arahkan mata pisau pada Tuas Alat Pembelah Durian ke pertemuan Alur pada bagian ujung bawah durian.
Tekan Kedua tuas kebawah hingga pisau pada alat pembelah durian menancap atau masuk.
Tekan kedua tuas kearah yang berlawanan sesuai posinya (ke arah kanan dan kiri) hingga Durian terbelah
Inovator :
Drs. Suroyo (Guru Pembimbing)
Anggota :
Piki Turnando (Toolman Otomotif)
Rizki Apriansyah (Siswa)
Riza (Siswa)
Okta Wahyu Agung (Siswa)
Doni Agusman (Siswa)
Alat dan Bahan:
Alat :
1. Alat Lem Tembak
2. Steples
3. Gunting
Bahan :
1. Bungkus Mie
2. Bungkus Detergen
3. Karung Beras 2 / Koran Bekas
4. Karung Besar 1
5. Lem Tembak
6. Karet Bekas Pengikat Kasur
Cara Membuat :
Bungkus mie di susun kebawah kemudian di streples kiri dan kanannya. Kemudian dibagian tengahnya direkatkan menggunakan lem tembak. Setelah hasilnya banyak dibuat bentuk memanjang sesuai ukuran tubuh objeknya dan disisi kiri kanannya kita rekatkan menggunakan lem tembak. Setelah tersususn rapi kita pasang karet pengikat dengan cara di streples.
Potong bungkus detergen menjadi dua bagian, kemudian dilipat seperti membuat kipas setelah itu kita steples bagian tengahnya dan kita gunakan untuk hiasan depan bagian atas dengan cara ditempelkan menggunakan lem tembak. Sedangkan bungkus detergen lainnya kita rangkai memanjang lalu di streples untuk hiasan belakang bagian bawah.
Ambil 2 karung beras kemudian kita bentuk seperti sayap untuk bagian penutup atas belakang tubuh objek / Ambil koran bekas 2 lembar, setiap lembar kita potong bagian tengahnya kemudian kita lipat seperti kipas dan kita pasangkan kebagian belakang tubuh objek menyerupai sayap
Terakhir Karung besar nantinya kita gunakan sebagai kain penutup bagian dalam tubuh objek.
Cara Pemakaian :
Langkah pertama objek kita pakaikan mangset dan legging berwarna hitam. Setelah itu kita pakaikan kain dari karung besar kemudian kita pakaikan tali pinggang
Kita kenakan fashion untuk bagian depan atas
Kemudian kita kenakan fashion untuk bagian belakang bawah
Untuk mempercantik penampilan sebagai pelengkap kita beri asesoris seperti gelang tangan dan mahkota yang terbuat dari daun atau plastic serta kita pakaikan tas yang terbuat dari bahan 3R juga.
Inovator : Rosmawati, S.Pd (Guru Pembimbing)
Anggota :
Krisna Yuda Prasestya
Nirmala Dewi
Prischa Piranti